Nama : Muhammad Abdullah Alwi
NIM : 4812020018
Kelas : TMJ 1 AeU
Dosen : Achmad Bachris
1. Kekangan atau
aturan dan pandangan dalam basis data
Ø Tujuannya
:
Untuk menjamin bahwa
data yang diinputkan pada tabel-tabel data base mempunyai integritas yang terjaga,
sehingga kemungkinan kesalahan input data jauh berkurang.
Terdapat beberapa aturan
yang harus dipatuhi dalam file-file basis
data.Aturan tersebut berhubungan dengan aspek-aspek penting dalam basis data yaitu:
a.
Redudansi Data
b.
Inkonsistensi data
c.
Data terisolasi
d.
Security data
e.
Integritas data
a. Redudansi data :
Redudansi
data adalah munculnya data-data berulang kali pada file basis data yang
semestinya tidak diperlukan.
b. Inkonsistensi data :
•
Data Inconsistency,
yaitu munculnya data yang tidak konsisten pada medan yang sama untuk beberapa file
dengan kunci yang sama. Ketidak-konsistenan data
biasanya terjadi akibat kesalahan dalam pemasukan data (data entry) atau update
anomaly, yaitu suatu proses untuk meng-update data, tetapi mengakibatkan munculnya
data yang tidak konsisten atau kehilangan informasi tentang objek yang ditinjau.
c. Data terisolasi :
•
Data
terisolasi disebabkan oleh pemakaian beberapa file basis data dimana program
aplikasi tidak dapat mengakses data-data dari file tertentu sehingga seolah-olah ada
file yang terpisah/terisolasi terhadap file yang lain dalam basis data.
•
Data terisolasi harus dihindari karena akan berakibat pada tidak lengkapnya informasi
yang dihasilkan dari pengolahan data dalam basis data.
d. Security data :
Prinsip dasar keamanan data dalam
basis data :
- Data-data dalam basis data
merupakan sumber informasi yang sangat penting dan rahasia sehingga harus dijaga dari berbagai hal
yang dapat mengacaukan atau merusak data.
- Keamanan data
merupakan aspek kritis dalam basis data.
e. Integritas data :
•
Integritas data
berhubungan dengan kinerja sistem agar
dapat melakukan kontrol atau kendali pada semua bagian sistem, sehingga sistem selalu beroperasi dalam pengendalian
yang penuh.
•
Cara menjaga integritas
data adalah menyakinkan bahwa nilai-nilai data adalah benar. Hal
tsb dilakukan dengan mengeset secara seksama prosedur penangkapan data
dan membuat modul dalam program aplikasi untuk mengecek keabsahan nilai data
saat dimasukkan kedalam mesin (data entry)
2. Kekangan Kardinalitas
·
Jenis hubungan
antartipe entitas seringkali dinyatakan tidak sekedar dalam bentuk berupa One
to One, One to Many, Many to One, dan Many to Many,
melainkan juga dengan menyertakan kekangan kardinalitas.
·
Kekangan Kardinalitas (cardinality constraint) adalah suatu
keadaan yang digunakan untuk menyatakan jumlah instan dalam sebuah entitas yang
dapatdikaitkan dengan sebuah instan pada entitas lain.
·
Kardinalitas Minimum adalah
jumlah instan tersedikit dalam sebuah entitas yang mungkin dikaitkan dengan
setiap instan pada entitas lain.
Kardinalitas Maksimum adalah
jumlah instan terbanyak dalam sebuah entitas yang mungkin dikaitkan dengan
setiap instan pada entitas lain.
3.
kesimpulan dari 2 contoh di atas adalah bahwa :
·
Kardinalitas minimum
dapat terbagi atas kardinalitas minimum nol atau kardinalitas minimum 1
·
Kardinalitas minimum nol (0) berarti bahwa
sebuah baris baru dapat ditambahkan didalam tabel tanpa harus dihubungkan
dengan baris tertentu dalam tabel lainnya yang letaknya berseberangan dalam hubungan tersebut.
·
kardinalitas minimum 1memiliki arti bahwa setiap
baris dalam suatu tabel harus dihubungkan ke paling tidak satu baris dalam tabel lainnya di hubungan tsb.
·
Kardinalitas maksimumpun dapat terbagi atas kardinalitas maksimum
1 atau kardinalitas N
·
Kardinalitas maksimum 1 artinya bahwa setiap
baris di dalam tabel dapat dihubungkan ke paling banyak hanya satu baris dalam tabel lainnya.
·
Kardinalitas maksimum N berarti banyak/many
Tidak ada komentar:
Posting Komentar